Anda tentu tak asing lagi dengan rujak. Kudapan sehat itu
terbuat dari aneka buah segar yang dicocol dengan sambal gula merah yang
menggoda. Namun, pernahkah Anda mencoba rujak Aceh? Berbeda dengan rujak yang
biasa kita makan, rujak Aceh ini memiliki ciri khas tersendiri yang membuat
rasanya berbeda dan rujak pada umumnya.
Yang membuat rujak Aceh berbeda adalah buah yang dipakai.
Rujak Aceh menggunakan buah rumbia khas Aceh. Buah yang daunnya digunakan untuk
membuat atap rumah ini diserut bersama buah-buahan lainnya.
Rujak Aceh sudah menjadi makanan tradisional di daerah ini
sejak lama. Makanan ini nikmat dimakan dalam keadaan dingin atau dicampur
dengan es serut dengan siraman saus rujak dan dinikmati di siang hari yang
terik.
ü
Berikut ini bahan-bahan
yang perlu dipersiapkan:
Ø
300 g bengkuang, yang sudah
kupas
Ø
300 g mangga muda, jenis
apa saja
Ø
1 buah (500 g) nanas,
kupas, potong kecil-kecil
Ø
200 g mentimun, iris tipis
Ø
200 g buah jambu air,
cincang kasar
Ø
200 g buah kweni, kupas,
cincang kasar
Ø
200 g wortel, parut atau
potong kecil-kecil
Ø
2 buah sawo, kupas dan
cincang kasar
ü
Bahan untuk kuah rujak
mameh:
Ø
10 buah cabai rawit (sesuai
dengan tingkat pedasnya)
Ø
50 gr gula pasir (gula
jawa)
Ø
1 sendok teh garam
(secukupnya)
Ø
1/2 buah jeruk nipis,
diperas airnya
Ø
150 gr kacang tanah tanpa
kulit dan goreng
Ø
350 ml air panas
ü
Cara membuat:
Ø
Semua bahan untuk kuah
dihaluskan seperti cabai, gula jawa/pasir, garam, dan air jeruk nipis serta
kacang tanah goreng, tumbuk halus.
Ø
Campur bumbu halus bersama
semua bahan rujak. Tambahkan air sedikit demi sedikit, aduk-aduk hingga rata
dan buah mengeluarkan air. Lalu simpan dalam lemari pendingin.
Ø
Namun, bagi yang repot
untuk mengolah bahan-bahan rujak di atas, bisa menggunakan blender dengan cara
menghaluskannya beberapa detik saja. Jadi, bahan-bahan rujak terasa sama dengan
parutan kecil.
Ø
Tertarik untuk icip rujak
mameh? jangan lupa dicoba dan sajikan dalam keadaan dingin saat berbuka tentu
lebih nikmat.
Komentar
Posting Komentar